Mengenal sedikit motor diesel
Mesin yang ditemukan oleh RUDOLF DIESEL konsturksinya tidak
berbeda jauh dengan motor bensin yang dikenal dengan sebutan mesin OTTO .
Beberapa bagian komponennya punya tugas yang sama dengan motor bensin, seperti
cylinder blok, cylinder head, poros engkol, poros bumbunga, assembly penggerak,
mekanisme penggerak katupnya, dan sebagainya. Perbedaan antara motor diesel
dengan motor bensin adalah cara pemberian dan penyalaan bahan bakarnya,
perbandingan kompresinya, desain komponennya, daya dan kecepatannya yang
dihasilkan oleh proses pembakaran/kompresi pada ruang bakar.
1. Cara Pemberian dan Penyalaan Bahan Bakar
1. Cara Pemberian dan Penyalaan Bahan Bakar
Perbedaan utama terletak pada bagaimana memulai sesuatu
pembakaran dalam ruang silinder. Motor bensin mengawali pembakaran dengan
disuplainya listrik tegangan tinggi, sehingga menimbulkan percikan bunga api di
antara celah busi untuk memulai pembakaran gas. Sedangkan Motor diesel
memanfaatkan udara yang dikompresi dan pengkabutan dari bahan bakar solar yang
di semprotkan oleh injector bertekanan tinggi untuk memulai pembakaran bahan
bakar solar.
Baca Selengkapnya
Baca Selengkapnya
Dengan perbandingan kompresinya sangat tinggi sampai
berkisar 22 : 1, akibatnya tekanan naik secara mendadak ( berlansung dalam
beberapa milidetik ) suhunya dapat mencapai 800-1000o celcius pada
silinder. Suhu setinggi itu dapat menyalakan bahan bakar solar.
Menjelang akhir langkah kompresi, solar disemprotkan ke
udara yang sangat panas itu. Akibatnya, bahan bakar langsung terbakar sebab
titik nyala solar sendiri sekitar 40-100o celcius. Karena pembakaran
terjadi akibat tekanan kompresi yang sangat tinggi tadi, maka mesin diesel di
sebut juga mesin penyalaan kompresi ( compression ignition engine ). Sedangkan
mesin bensin di kenal dengan mesin penyalaan bunga api (spark ignition engine).
Dalam mesin bensin bahan bakar dan udara dicampur di luar silinder yaitu dalam karburator dan saluran masuk ( intake manifold ). Sebaliknya mesin diesel tidak ada campuran pendahuluan udara dan bahan bakar di luar slinder, hanya udara murni yang terhisap dari langkah isap yang disalurkan ke ruang bakar/silinder ( liner ) melalui intake manifold.
Dalam mesin bensin bahan bakar dan udara dicampur di luar silinder yaitu dalam karburator dan saluran masuk ( intake manifold ). Sebaliknya mesin diesel tidak ada campuran pendahuluan udara dan bahan bakar di luar slinder, hanya udara murni yang terhisap dari langkah isap yang disalurkan ke ruang bakar/silinder ( liner ) melalui intake manifold.
2. Perbandingan Kompresi Mesin Diesel dengan Motor Bensin
Perbandingan
kompresi adalah perbandingan volume udara dalam silinder sebelum langkah
kompresi dengan volume sesudah langkah kompresi. Perbandingan kompresi untuk
motor-motor bensin adalah berkisar 8 : 1 sedangkan perbandingan yang umum untuk
motor-motor diesel adalah 16-22 : 1. Perbandingan kompresi yang tinggi pada
motor diesel menimbulakan kenaikan suhu udara cukup tinggi untuk menyalakan bahan
bakar tanpa ada letikan bunga api. Hal ini menyebabkan motor diesel mempunyai
efisiensi daya yang besar sebab kompresi yang tinggi menghasilkan pemuaian yang
besar dari gas-gas hasil pembakaran dalam slinder.
Efisiensi daya yang tinggi, yang dihasilkan pembakaran motor diesel
harus diimbangi dengan kekuatan komponen-komponen enginenya agar dapat menahan
gaya-gaya maupun getaran yang besar dari pembakaran yang sangat besar.
3.Disain Komponen
Mesin Diesel dan Bensin
Sudah
dikatakan bahwa mesin diesel haruslah dibuat kokoh dan kuat untuk dapat menahan
gaya pembakaran yang sangat besar. Pada umumnya bagian-bagian yang dikuatkan
adalah conneting rod , crankshaft, camshaft, serta sejumlah komponen-komponen utama engine untuk mendukung poros engkol. Mesin yang saat ini banyak dipakai adalah mesin kalor atau biasa disebut
motor bakar. Motor bakar memanfaatkan energi panas untuk menghasilkan energi
mekanik. Energi panas tersebut diperoleh dari proses pembakaran yang terjadi
baik di dalam silinder maupun di luar silinder. Jika pembakaran berlangsung di
dalam silinder maka disebut Internal Combustion Engine (mesin pembakaran
dalam). Sedangkan mesin dengan proses pembakarannya di luar silinder disebut External
Combustion engine (mesin pembakaran luar).
Sementara kendaraan roda dua atau roda empat yang
banyak ditemui di jalan umumnya menggunakan Internal combustion engine. Internal
combustion engine sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis seperti motor
bensin, motor diesel, motor gas, turbin gas, dan propulsi pancar gas.
Mesin bensin adalah mesin yang bekerja dengan cara memasukan panas dari
percikan bunga api listrik dari busi pada campuran udara dan bahan bakar yang
dikompresikan. Berbeda sekali dengan kerja mesin diesel. Mesin diesel adalah
mesin yang bekerja dengan cara menginjeksikan bahan bakar pada udara yang telah
dikompresikan sehingga memiliki tekanan dan temperature tinggi. Selain itu
mesin diesel pun bekerja dalam kompresi yang cukup tinggi, yaitu mencapai 1 :
18. Dibandingkan dengan mesin bensin yang hanya mencapai 1 : 8. Perbedaan –
perbedaan ini sangat signifikan. Akibatnya perawatan dan penanganannya berbeda
sekali. Kadang-kadang orang dengan salah kaprah menyamakan begitu saja
perawatan diantara kedua jenis mesin tersebut.
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang. Kemudian diperbaiki dan disempurnakan
oleh Charles F.
Kettering.
Cara Kerja Mesin Diesel
Pada prinsipnya kerja mesin diesel memiliki empat langkah piston ( 4-stroke
atau di pasaran dikenal dengan 4-tak ) sepeti halnya mesin bensin. Yaitu udara
murni dihisap ke dalam silinder
melalui saluran masuk (intake manifold) lalu dikompresikan oleh piston.
Sehingga tekanan dan termperaturnya naik. Pada akhir langkah kompresi bahan
bakar mesin diesel di-injeksikan ke dalam silinder melalui nozzle dalam tekanan
tinggi.
Proses ini mengakibatkan terjadinya penyalaan dalam ruang bakar dan
menghasilkan ledakan yang akan mendorong piston. Gerak translasi piston yang
dihasilkan oleh ledakan tadi adalah sebuah usaha/gaya yang akan
diteruskan ke poros engkol untuk dirubah menjadi gerak rotasi. Gerak rotasi
poros engkol yang terhubung dengan fly wheel mengakibatkan piston terdorong
kembali untuk menekan gas sisa pembakaran ke luar silinder melalui saluran
buang (exhaust manifold).
Mesin diesel sulit beroperasi pada saat silinder dingin. Untuk membantu
mesin melakukan gerak mula pada saat silinder dingin beberapa mesin menggunakan
busi pemanas (glow plug) untuk memanaskan silinder sebelum penyalaan mesin.
Lainnya menggunakan pemanas “resistive grid” dalam “intake manifold” untuk
menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi
pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin. Busi
pemanas ini tidak digunakan pada mesin diesel jenis direct injenction.
Komponen-komponen yang ada dan bekerja dalam mesin diproduksi dengan
dengan sangat teliti. Sementara komponen-komponen tesebut bekerja dalam mesin
dengan temperatur kerja mesin yang mencapai lebih dari 800 C dan
beban kerja dalam ruang silinder yang mencapai temperature 3000
sampai 5000 C pada tekanan 2492 kPa (30 Kgf/cm2).
Teknologi internnal combustion chamber, seperti yang ditulis pada
harian republika edisi 16 juli 1993, sebagai teknologi lawas yang dianggap para
ilmuwan sebagai lompatan terbesar dalam teknologi otomotif yang sampai saat ini
belum tergantikan memerlukan perhatian dan perlakuan yang baik.
Beban kompresi yang tinggi, konstruksi yang besar, dan momen puntir yang
dihasilkan cukup besar, menghasilkan pula rendemen panas yang tinggi. Maka akan
menjadi pertanda buruk jika banyak energi panas yang terbuang ketika mesin
bekerja. Perlu Untuk mengatasinya adalah dengan mengoptimalkan kemampuan
komponen-komponen pendukung yang bekerja dalam mesin agar tetap dalam kondisi
prima sesuai dengan spesifikasi. Sehingga tidak banyak energi panas yang
terbuang percuma.
Keunggulan dan kelemahan
Antara mesin diesel dan mesin bensin memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masing. Salah satu yang biasanya dirasakan adalah mesin bensin lebih
responsif dibandingkan diesel. Sementara mesin diesel memiliki output momen
(torsi) yang lebih baik daripada mesin bensin pada putaran yang sama. Dilihat
dari konstruksinya, mesin diesel lebih besar dan berat daripada mesin bensin
pada spesifikasi tenaga yang sama.
Air fuel Ratio (AFR) atau rasio udara dan bahan bakar mesin diesel berlebih
dibandingkan mesin bensin. AFR mesin diesel mencapai 1 : 16 sampai dengan 160.
Artinya satu bagian bahan bakar membutuhkan 16 s/d 160 bagian udara untuk
melayani proses pembakaran di dalam silinder. Hal lain yang berhubungan erat
dengan AFR adalah emisi gas buang yang dihasilkan. Dilihat dari sisi emisi gas
buang, gas NOx yang dihasilkan dari pembakaran mesin diesel mengandung
kelebihan oksigen karena mesin diesel dioperasikan dengan AFR yang lebih
kurus dari AFR secara teoritis yang mencapai 1 : 14,7. Normalnya
konsentrasi oksigen di gas buang adalah 1 – 2 %. Tingginya konsentrasi oksigen
di gas buang akan menyebabkan tingginya konsentrasi senyawa NOx. Senyawa
NOx ini sangat tidak stabil dan bila terlepas ke udara bebas, akan berikatan dengan
oksigen untuk membentuk Nitrat oksida (NO2). Inilah yang amat berbahaya karena
senyawa ini amat beracun dan bila terkena air akan membentuk asam nitrat.
Keuntungan lain dari AFR yang kurus pada mesin diesel adalah rendahnya
kandungan Karbon monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) pada gas buang.
Konstruksi mesin diesel yang lebih berat dan besar dibandingkan mesin
bensin, selain memakan tempat pada kompartement mesin, juga mengakibatkan
putaran maksimum yang rendah. Yaitu hanya mencapai kurang lebih 5000 Rpm. Dan
berimplikasi pada out put maksimum yang rendah pula.
Meskipun tekanan maksimumnya lebih tinggi dari mesin bensin, yaitu bisa
mencapai 5,8 sampai dengan 8,8 kpa (60 – 90 kgf/cm2), tidak mampu mendongkrak
out put maksimum dari mesin diesel. Karena tingginya tekanan tersebut
dikarenakan perbandingan kompresi yang tinggi. Perbandingan kompresi mesin
diesel bisa mencapai 1 : 15 s/d 23. nilai perbandingan kompresi diperoleh dari
jumlah volume langkah ditambah volume kompresi dibandingkan dengan volume
kompresi. Tingginya perbandingan kompresi tersebut dalam mesin diesel sangat
dibutuhkan untuk memperoleh tekanan dan temperatur yang tinggi dari udara yang
masuk ke dalam silinder. Sementara di mesin bensin tidak diperlukan kompresi
setinggi itu untuk menghasilkan pembakaran. Karena pembakaranya dilakukan oleh
percikan api dari busi.
Sebelumnya banyak orang beranggapan bahwa mesin diesel itu kotor, kasar
dan lambat. Maka, mesin diesel diidentikan dengan truk, kendaraan berat,
traktor dan yang lainnya. Tapi, seiring dengan perkembangan teknologi otomotif
anggapan harus dihilangkan. Penyempurnaan pembakaraan dan teknologi catalyc
converter berhasil membersihkan gas buang. Audi R40 telah membuktikan
ketahanan mesin diesel dengan menjuarai lomba ketahanan mesin 24 jam di Le Mans
2006. Dan yang menarik dari mesn diesel adalah mesin diesel dikenal hemat dalam
hal konsumsi bahan bakar dan memiliki torsi yang besar. Menurut pabrikan mobil
PSA, teknologi diesel terbaru bisa mencapai efesiensi bahan bakar sebesar 20 %
dibandingkan teknologi tahun 1980-an dengan peningkatan tenaga dua kali lipat.
Kendaraan dengan mesin diesel terbaru bisa mencapai jarak 100 km hanya dengan 3
liter bahan bakar.
Pada masa mendatang mesin diesel akan semakin efesien dengan
dikembangkannya bahan bakar biodiesel. Ini berarti akan membantu mengurangi
ketergantungan kepada bahan bakar fosil yang cadangannya terbatas dan tidak
bisa tergantikan. Peralihan ke mesin diesel akan membantu pemeliharaan
lingkungan dan penghematan devisa yang pada tahun 2007 ditargetkan pemerintah
sebesar 25 miliar rupiah pertahun melalui penggunaan biodiesel.
A. Solar
Solar adalah pengolahan dari minyak
bumi, yang dikeluarkan pada temperature 200-340 derajat celcius. Sama dengan
bensin, tetapi solar digunakan sebagai bahan bakar motor diesel berkecepatan
tinggi. Sebagai bahan bakar diesel maka solar memiliki komposisi yang terdiri
dari dua elemen yang pokok, yaitu normal centene dan methyl nepthalane. Selain itu
juga solar mengandung unsur-unsur yang sama dengan bensin, tetapi elemen sulfur
dari solar lebihh besar dari bensin.
1. Sifat-sifat
utama solar
a)
Tidak
berwarna, Berbau dan sedikit kekuning-kuningan.
b)
Tidak
menguap, di bawah temperarur normal.
c)
Titik
nyala tinggi, yaitu 40-100 derajat celcius.
d)
Berat
jenisnya 0,82-0,86.
e)
Sulfurnya
lebih banyak dari pada bensin.
2. Syarat-syarat
solar
a) Sifat
nyala yang baik
Maksudnya, sifat yang mudah terbakar atau menyala pada
saat kompresi tinggi dari mesin diesel. Dengan temperature yang tinngi ini
bahan bakar yang disemprotkan mudah terbakar.
b)
Viskositas yang Tepat
Maksudnya, hal ini bisa mempengaruhi kemampuan
mesinnya dan injection pumpnya.
c)
Penguapan
Maksudnya, titik penguapan yang tinggi akan
mengahasilkan sisa karbon yang sedikit.
B.
Prinsip Kerja Torak 4 TAK Mesin
Diesel
1.
Langkah Isap
Ini merupakan langkah kerja pertama
dari prinsip kerja torak, pada saat ini torak bergerak dari TMA ( Titik Mati
Atas ) menuju ke TMB ( Titik Mati Bawah ) menghisap udara murni yang akan segera
di kompresikan. Pada saat ini intake valve terbuka dan exhaust valve tertutup
rapat.
2.
Langkah Kompresi
Pada langkah kedua ini, kedua valve
tertutup rapat, kemudian torak bergerak dari TMB menuju ke TMA. Sebelum
mencapai 8o dari TMA, injector akan menyemprotkan bahan bakar dengan
tekanan yang sangat tinggi kedalam ruang bakar, dan kemudian suhu naik hingga
500o-900oc sehingga terjadi pembakaran di dalam ruang
bakar/silinder.
3.
Langkah Usaha
Pada langkah ini kedua valve masih
dalam keadaan tetutup rapat, torak akan bergerak dari TMA menuju ke TMB, torak
akan menghasilkan usaha sehingga dari hasil pembakaran bisa menjadikan usaha
atau tenaga yang cukup besar agar engine bisa bekerja.
4.
Langkah Buang
Pada langkah ini exhaust valve
terbuka dan intake valve tertutup, torak bergerak dari TMB menuju ke TMA
menekan dan membuang kotoran atau sisa gas pembakaran dari sisa hasil pembakaran
menuju ke exhaust manifold.
C. Sistem Bahan Bakar Diesel
Ini merupakan system bahan bakar
diesel yang masih menggunakan water sendimeter yang sekarang telah dig anti
dengan racor, dan system ini merupakan system dari mesin FIP ( Fuel Injection
Pump ).
System bahan bakar diesel bermula
dari tangki bahan bakar yang ditekan oleh injection pump dan di injeksikan ke
dalam silinder melalui injector. Bermula dari tangki bahan bakar, kemudian di
pompa oleh priming pump, setelah itu akan di saring oleh water sedimenter yang
berguna untuk memisahkan bahan bakar dengan air. Kemudian bahan bakar akan di
saring kembali dengan fuel filter yang berguna untuk menyaring bahan bakar dari
kotoran. Setelah itu bahan bakar akan di injeksi oleh injection pump yang
selanjutnya bahan bakar akan di semprotkan ke ruang bakar melalui injector
nozzle yang melewati pipa delivery line. Jika ada bahan bakar yang masih
tersisa, maka bahan bakar akan di kembalkan ke tangki bahan bakar melalui
return line (saluran pengembali).
D.
Komponen Engine
Berdasarkan penempatannya mesin dapat dibedakan menjadi 5
macam, yaitu sebagai berikut :
1.
Tipe
FR ( Front Engine Rear Drive ), mesin di depan penggerak di belakang.
2.
Tipe
FF ( Front Engine Front Drive ), mesin di depan pengeerak di depan.
3.
Tipe
MR ( Mid Ship Engine Rear Drive ), yaitu mesin di tengah penggerak di belakang.
4.
Tipe
RR ( Front Engine Rear Drive ), yaitu mesin di belakang dan penggerak di
belakang.
5.
Tipe
4WD ( Four Wheel Drive ), yaitu mesin di depan penggerak keempat rodanya.
Komponen utama engine terdiri dari
cylinder blok dan cylinder head. Sedangkan komponen yang lain meliputi torak (
piston ), crankshaft, fly wheel, camshaft, valve dan spring , rocker arm, water
pump, oil pump, injection pump, glow plug, oil jet, intake manifold dan exhaust
manifold, injector dan lain sebagainya.
a. Cylinder Blok dan Cylinder Head
Cylinder Blok merupakan inti dari
mesin. Cylinder blok terdiri dari beberapa lubang silinder yang berfungsi sebagai
tempat pembakaran yang di dalamnya terdapat piston yang berfungsi sebagai tenaga
penekan untuk mengahasilkan tenaga. Cylinder blok juga dilengkapi dengan
kontruksi system pendinginnya (
cooler galery ),dan system pelumasan ( Oil Galery ). Semakin banyak jumlah
cylinder pada blok, maka semakin rumit kontruksinya. Berdasarkan susunan
silindernya, blok silinder dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut
:
1)
Bentuk
segaris ( tipe in-line ).
2)
Tipe
horizontal berlawanan
3)
Tipe
V-shape.
4)
Bentuk
Radial/miring ( slant ).
Dari 4 tipe tersebut sampai saat ini
masih kebanyakan engine menggunakan tipe in-line. Dikarenakan mungkin kontruksi
pada tipe in-line lebih mudah dan tidak rumit.
Di bagian cylinder blok merupakan
penempatan komponen yang paling banyak, seperti crankshaft, torak, flywheel,
timming gear, water pump, oil pump, oil cooler, oil jet, bearing cap
crankshaft, dan masih banyak lagi tergantung dari kontruksi pabriknya.
Cylinder Head di bautkan pada cylinder
blok dengan baut ulir yang panjang. Cylinder head dilengkapi dengan mantel
pendinginyang dialiri air pendingin yang berguna sebagai media untuk
mendinginkan suhu engine yang panas, terutama di bagian valve. Water coolent
bekerja karena dipompa oleh water pump. Hal ini berguna untuk mencegah engine
cepat jebol atau meminimalisir komponen-komponen engine agar tidak cepat aus
atau rusak. Sebagai perapat antara cylinder head dengan cylinder blok, maka
diberikan gasket yang berfungsi untuk mencegah kebocoran yang mungkin terjadi.
Cylinder Head juga sebagai tempat komponen-komponen engine seperti, Cover
sleve, valve guide, valve sheet, spring, valve, rocker arm, camshaft, rocker
arm shaft, valve caliver.
Cylinder Blok cylinder
Head
b.
Torak ( Piston )
Fungsi Utama Piston adalah menerima
tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar crankshaft agar bisa
bekerja melalui batang torak ( connection rod ). Kelengkapan piston seperti
berikut :
1) Celah torak berfungsi untuk
memperbaiki fungsi mesin dan mendapatkan kemampuan mesin yang lebih baik.
2) Pegas torak berfungsi mencegah kebocoran pembakaran,
mencegah oli terikut dalam proses pembakaran, dan memindahkan panas dari torak
ke dinding silinder yang bertujuan untiuk membantu mendinginkan torak. Biasaya
ini sering di sebut ring kompresi 1st, ring kompresi 2nd
dan ring oil.
3) Pin piston berfungsi sebagai pengikat
antara batang torak dengan kepala piston.
4) Connection rod berfungsi sebagai
penghubung piston dengan crankshaft yang selanjutnya meneruskan tenaga yang
dhasilkan oleh torak ke poros engkol.
Torak/Piston
c.
Liner
Liner berfungsi sebagai tempat
pembakaran pada silinder dan merupakan ruang tempat piston bergerak naik turun.
Liner juga berfungsi untuk penyekat antara piston dengan lubang cylinder blok.
Liner terdapat 2 jenis, yang sering disebut liner kering dan liner basah. Liner
kering yaitu liner yang tidak dapat di lepas, yaitu liner langsung menempel di
cylinder blok atau menyatu di kontruksi cylinder bloknya. Sedangkan liner basah
yaitu liner yang dapat di lepas dan tidak langsung menempel pada cylinder
bloknya.
Pada proses assembly, liner haruslah
dalam keadaan baru dan sangat bersih, di bersihkan dengan tinner. Kemudian
liner di pasang di cylinder blok, setelah di pasang liner di pasang oleh
toolnya yang bertujuan untuk melakukan pengukuran ketinggian cylinder blok
dengan liner, apakah sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan atau
tidak.
Liner
d.
Crankshaft
Crankshaft berfungsi untuk mengubah gerak bolak balik dari piston menjadi
energi mekanik. Agar perubahan tersebut tidak menyebabkan getaran ayng kasar,
maka crankshaft harus dilengkapi dengan
bagian yang berfungsi sebagai penyeimbang. Bagian itu terletak pada bagian
bawah dari poros engkol. Crankshaft mempunyai beberapa bagian yaitu crank
journal yang berfungsi sebagai kaki yang teletak pada blok silinder, oil hole
yang berfungsi sebagai media untuk oli bisa melumasi crankshaft, crank pin yang
berguna sebagai tempat yang akan dihubungkan dengan piston, crank arm sebagi
jembatan crankshaft dan counter weight untuk penyeimbang dari gerak crankshaft
agar tidak terjadi getaran yang kasar
Crankshaft
e.
Oil jet
Oil jet dipasangkan di dalam cylinder di bawah torak.
Oil jet berfungsi menyemprotkan oli ke bagian bawah torak untuk melakukan
pelumasan. Oil jet bekerja karna adanya saluran oli yang di hubungkan ke oil
jet yang di pompa oleh oil pump.
Oil jet
f.
Fly wheel
Fly wheel berfungsi sebagai penyeimbang dan untuk
meratakan putaran dari carknshaft. Fungsi lain dari flywheel adalah untuk
memutakan crankshaft pada saat start, yaitu melalui putaran yang dihasilkan
oleh motor stater dan mentransfer hasil putaran engine ke transmisi. Bagian
tepi dari sekeliling flywheel dilengkapi dengan gigi-gigi kecil yang dibuat
bertujuan sebagai tempat perkaitan antara flywheel dengan motor stater. Kecil
besarnya kontruksi flywheel di liat dari jumlah silinder motornya. Semakin
banyak jumlah silindernya, maka semakin
besar pula kontruksi fly wheelnya.
Fly Wheel
g. Camshaft dan Rocker Arm Shaft
Camshaft berfugsi untuk menggerkan valve dan rocker
arm agar dapat bekerja sesuai timming gear yang di gerakan oleh crankshaft.
Camshaft pada engine biasanya ada yang di tempatkan di bawah vavle, sehinnga
valve bekerja ketika push rod meneruskan putaran yang di kerjakan oleh
camshaft, Tapi saat ini mobil engine banyak menggunakan camshaft yang diatas
dari valve, camshaft di gerakan oleh camshaft chain yang berputar sesuai timming
gearnya. Kemudian camshaft akan menggerakan rocker arm dan valve tanpa melalui
perantara lagi. Ada juga engine yan menggunakan 2 camshaft, yang satu untuk
penempatan intake valve yang satunya lagi untuk penempatan exhaust valve. Camshaft
dapat bekerja karena menerima hasil putaran dari gera crankshaft, melalui
susunan timming gear menuju ke gear camshaft, dengan perbandingan antara gear
crankshaft dengan gear camshaft yaitu 2:1. Dikarenakan setiap satu silinder,
crankshaft harus melakukan 2 putaran untuk bisa mencapai satu hasil pembakaran
pada cylinder ( mesin 4 tak ), sedangkan gear camshaft hanya memerlukan 1
putaran agar mencapai satu hasil pembakaran di satu cylinder. Di produk milik
Truck Volvo dan Volvo Penta menggunakan rocker arm shaft.
Rocker arm shaft berfungsi sebagai tampat rocker arm
secara bersusun. Rocker arm shaft di letakan di depan camshaft.
Camshaft dan rocker arm shaft
h.
Rocker Arm dan Valve Caliper
Rocker arm berfungsi meneruskan
tenaga dari camshaft ke valve caliper maupun langsung ke injector. Cara kerja
dari rocker arm tersebut adalah, pada saat camshaft berputar maka rocker arm
akan menekan valve maupun injector sesuai timming dan spesifikasi yang telah di
tentukan.
Valve caliper berfungsi sebagai
perantara untuk meneruskan hasil kerja dari rocker arm menuju valve, biasanya
terdapat 3 jenis di setiap mekanisme valve calipernya. Yaitu untuk menggerakan
atau menekan intake valve, injector dan exhaust valve.
Rocker arm
i.
Valve dan Spring
Valve berfungsi sebagai media yang
bekerja sangat penting, dikarenakan kinerja pembakaran di mulai dari kerja
valve dan di akhiri oleh valve juga. Dalam engine, valve ada 2 jenis, yaitu
intake valve dan exhaust valve. Yang mempunyai fungsi yang berbeda. Intake
valve berfungsi untuk membuka ruang bakar dan memasukan campuran udara ( pada
motor bensin ) dan udara murni ( pada motor diesel ) ketika pembakaran akan
baru di mulai dalam langkah isap. Sedankan exhaust valve berfungsi untuk
membuka ruang bakar yang berguna untuk membuang kotoran dari hasil pembakaran
agar ruang bakar tidak cepat kotor. Kedua valve tersebut akan tertutup rapat
bersamaan jika pembakaran sedang dalam proses kompresi dan usaha. Valve
biasanya di lengkapi dengan spring yang berguna sebagai pegas/pengembali pada
saat valve bekerja.
Valve dan
spring
j.
Valve Guide, Valve sheet dan Cover
Sleve
Valve guide merupakan komponen
mekanisme yang berada dan di pasang pada cylinder head. Valve guide berfungsi
sebagai tempat bekerjanya valve.
Valve sheet berfungsi sebagai tempat
dudukan valve. Dalam proses assembly, sebelum valve sheet di pasang, biasanya
valve sheet di bekukan atau di simpan di lemari pendingin. Proses ini bertujuan
agar pada saat pemasangan valve sheet lebih mudah, dikarenakan valve sheet yang
telah dibekukan tadi, dalam kondisi fisik akan terjadi pengecilan atau
pengkerutan, sehingga waktu dipasang lebih mudah.
Cover
sleve berfungsi sebagai penyekat antara lubang sirkulasi coolent gallery dengan
lubang injector.
Valve
Giude Cover sleve
k.
Water pump dan Oil Pump
Water pump berfungsi untuk memompai
air yang akan di salurkan ke saluran pendingin
( cooler gallery ) pada cylinder
blok dan cylinder head yang berguna sebagai pendingin suhu engine pada saat
engine dalam suhu yang sangat tinggi. Cara kerja dari water pump tersebut dari
perputaran timming gear atau timming belt sesuai perputaran hasil dari engine.
Dan dari hasil perputaran yang sangat cepat dan tinggi tersebut, maka pompa
yang terdapat di dalam water pump dan akan memompa water cooler yang akan
disalurkan ke cylinder blok dan cylinder head melalui cooler gallery.
Oil pump berfungsi untuk memompa oli
ke dalam ruang bakar dalam prose pelumasan pada seluruh komponen engine yang
memerlukan pelumasan oli, agar komponen-komponen tersebut tidak cepat mengalami
aus atau rusak. Oil pump juga bekerja untuk memberikan tenaga pada oil jet agar
dapat bekerja menyemprotkan oli ke dalam silinder setiap saat. Cara kerja oil
pump sama seperti cara kerja water pump.
Water pump Oil Pump
l. Injection pump dan Injector
Injection pump berperan sangat
penting dalam mesin motor diesel, dikarenaka Injection pump berfungsi untuk
menginjeksikan bahan bakar dengan tekanan yang sangat tinggi ke dalam ruang bakar
melalui saluran delivery line menuju ke injector. Tetapi tidak semua engine
diesel menggunakan injection pump, tapi ada juga yang memakai cervo pump (tergantung dari setiap perusahaan
maupun produk dari setiap perusahaan tersebut).
Cervo pump ( sebutan pompa bahan
bakar d produk Truck Volvo dan Volvo Penta ), cara kerja dari cervo pump
tersebut sama dengan halnya seperti injection pump. Yang tenaganya untuk
memompa ataupun menginjeksikan bahan bakar ke injector diperoleh dari
perputaran timming gear atau timming belt dari hasil perputaran yang dihasilkan
oleh engine. Sehingga bahan bakar akan di pompa oleh pompa yang terdapat dari
komponen tersebut.
Injector sendiri berperan sebagai media
penyemprotan/penginjeksian bahan bakar dengan tekanan yang sangat tinggi sesuai
spesifikasi dari setiap engine diesel tersebut ke dalam ruang bakar pada saat
proses kompresi pada cylinder. Injector sama dengan halnya busi pada motor
bensin. Yang berbeda hanya cara kerjanya.
Injection Pump Injector
m.
Intake manifold dan Exhaust manifold
Intake manifold berfungsi sebagai
saluran udara yang bertugas untuk menyalurkan udara murni ke dalam ruang bakar.
Setiap silinder mempunyai satu saluran udara dari intake manifold yang menuju
ke ruang bakar.
Sedangkan exhaust manifold mempunyai
fungsi yang sebaliknya, yaitu berfungsi sebagai tempat saluran pembuangan yang
menuju/tersambung dengan tempat pembuangan atau yang sering disebut knalpot.
Kontruksinya hampir sama dengan intake manifold. Hanya saja yang sering membedakan
biasanya dari bahannya. Biasanya intake manifold dari almunium sedangakan
exhaust manifold dar besi.
Intake manifold Exhaust
manifold
n.
Oil Filter Housing dan Fuel Filter
Housing
Oil filter housing berfungsi sebagai tempat
oil filter dipasangkan. Oil filter sendiri berfungsi sebagai penyaring oli dari
kotoran. Di dalam komponen oil filter terdapat beberapa spring dan valve atau
sejenis piston kecil.
Fuel Filter Housing berfungsi sebagai
tempat fuel filter di pasangakan. Fuel filter sendiri berfungsi sebagai
penyaring bahan bakar dari kotoran. Di dalam komponen fuel filter housing
terdapat electrick fuel pump, jika system dari engine tersebut menngunakan
pompa bahan bakar electric. Fungsi dari electric fuel pump tadi adalah sebagai
pompa bahan bakar dari fuel tank menuju fuel filter housing.
Oil filter housing Fuel filter housing
o.
Gear crankshaft dan gear camshaft
Gear crankshaft berfungsi untuk
menggerakan seluruh komponen yang terhubung dengan timming gear. Gear
crankshaft merupakan langkah awal dalam penerusan hasil dari putaran
crankshaft, misalnya komponen-komponen yang terhubung dengan timming gear,
yaitu gear oil pump, idle gear, gear camshaft, dan lain sebagainya.
Gear camshaft berfungsi untuk
menggerakan atau mengirim hasil perputaran timming gear yang telah di terima
oleh gear camshaft ke camshaft agar camshaft bisa berputar dan bekerja.
Gear crankshaft
Gear camshaft
p. Stiffenning frame dan mounting engine
Stiffenning frame dpasangkan di bagian bawah cylinder
blok tepat di bawah crankshaft, komponen ini berfungsi untuk meredam getaran
yang dihasilkan oleh engine. Sehingga getaran engine lebih stabil dan tidak
terlalu besar gaya getarannya.
Mounting engine berfungsi sebagai dudukan engine,
mounting engine ada pada bagian depan dan belakang engine. Mounting engine akan
dipasangkan pada bagian tempat engine pada kendaraan agar engine tidak terlepas
dari kendaraan.
Stiffening frame Mounting
engine
Bos berarti mesin gasoline gag pakek liner ya?
BalasHapusmanifol isap mesin diesel basah itu apa masalahnya GAN
BalasHapusExhaust manifol keluar minyak,mohon penjelasan pak...mksh.
BalasHapusExhaust manifol keluar minyak,mohon penjelasan pak...mksh.
BalasHapusTerimakasih atas infonya ya min, sangat bermanfaat.
BalasHapusOh ya, sekedar informasi tambahan aja nih.
Bagi yang membutuhkan Penyewaan AC Bali untuk keperluan berbagai acara seperti event, pameran, pesta dan lain-lain bisa coba menghubungi kami Arthur Teknik.
Salam Blogger min.